Tanaman durian menghendaki keadaan tanah yang subur, yakni tanah yang kaya akan kandungan bahan organik. Partikel penyusunan tanah harus seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah. Derajat keasamannya (pH) sekitar 6,5-7. Tanah yang pH-nya mendekati netral dan tidak perlu dikapur lagi, sebab tanah yang pH nya netral unsur-unsur berbahaya yang biasanya meracuni tanaman tidak akan terakumulasi dan pertukaran ion dalam proses unsur hara pun berlangsung tanpa kesulitan. Pada kondisi tanah seperti ini, kebutuhan tanaman akan unsur hara selalu terpenuhi sehingga proses fotosintesis berjalan tanpa kesulitan. Jumlah karbohidrat dalam buah yang kelak menjadi gula akan cukup benyak tersedia sehingga buah akan terasa manis.
Jenis tanah tersebut diatas adalah yang paling cocok untuk budidaya durian. Dan sesuai dengan fraksi tanah yang ada, tanah ini disebut tanah grumosol atau tanah ondosol. Tanah tersebut memiliki ciri-ciri warna hiitam ke abu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir, sedangkan dibagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Perbedaan jenis tanah yang satu dengan lainnya, antara lain bisa di identifikasi dengan cara memperhatikan warna tanah, sifaat kimiawi tanah, dan fisik tanah.